tanaman pertanian

tanaman pertanian

Rabu, 14 Januari 2015

TANAMAN WORTEL



Wortel adalah sayuran yang sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia dan populer sebagai sumber vit. A karena memiliki kadar karotena (provitamin A). Selain itu, wortel juga mengandung vit. B, vit. C, sedikit vit. G, serta zat-zat lain yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Sosok tanamannya berupa rumput dan menyimpan cadangan makanannya di dalam umbi. Mempunyai batang pendek, berakar tunggang yang bentuk dan fungsinya berubah menjadi umbi bulat dan memanjang. Umbi berwarna kuning kemerah-merahan, berkulit tipis, dan jika dimakan mentah terasa renyah dan agak manis.

Cara budidaya wortel

1.Pengolahan tanah

Tanah yang akan ditanami wortel diolah sedalam 30-40 cm. Tambahkan pupuk kandang sebanyak 1,5 kg/m2 agar tanah cukup subur. Bila tanah termasuk miskin unsur hara dapat ditambahkan pupuk urea 100 kg/ha, TSP 100 kg/ha, dan KCl 30 kg/ha. Selanjutnya dibuatkan bedengan selebar 1,5-2 m dan panjangnya disesuaikan dengan lahan. Tinggi bedengan di tanah kering adalah 15 cm, sedangkan untuk tanah yang terendam, tinggi bedengan dapat lebih tinggi lagi. Di antara bedengan perlu dibuatkan parit selebar sekitar 25 cm untuk memudahkan penanaman dan pemeliharaan tanaman.

2.Penanaman


 Kebutuhan benih wortel adalah 15-20 g/10 m2 atau 15-20 kg/ha. Benih wortel yang baik dapat dibeli di toko-toko tanaman atau membenihkan sendiri dari tanaman yang tua. Jika membeli, pilihlah benih yang telah bersertifikat. Benih wortel dapat langsung disebarkan tanpa disemai dahulu. Sebelumnya, benih direndam dalam air sekitar 12-24 jam untuk membantu proses pertumbuhan. Kemudian, benih dicampur dengan sedikit pasir, lalu digosok-gosokkan agar benih mudah disebar dan tidak melekat satu sama lain. Benih ditabur di sepanjang alur dalam bedengan dengan bantuan alat penugal, lalu benih ditutupi tanah tipis-tipis. Berikutnya, bedengan segera ditutup dengan jerami atau daun pisang untuk menjaga agar benih tidak hanyut oleh air. Jika tanaman telah tumbuh (antara 10-14 hari), jerami atau daun pisang segera diangkat.

3.Pemeliharaan


Setelah tanaman tumbuh segera dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan pertama adalah penyiraman yang dapat dilakukan sekali sehari atau dua kali sehari jika udara sangat kering. Cara pemberian air yang lain ialah dengan jalan menggenangi parit di antara bedengan. Cara seperti ini dapat dilakukan bila terdapat saluran drainase. Tanaman yang telah tumbuh harus segera diseleksi. Caranya cabutlah tanaman yang lemah atau kering, tinggalkan tanaman yang sehat dan kokoh. Tindakan ini sekaligus diikuti dengan penjarangan yang berguna untuk memberikan jarak dalam alur dan menjaga tercukupinya sinar matahari sehingga tanaman tumbuh subur. Penjarangan menghasilkan alur yang rapi berjarak antara 5- 10 cm. Pemeliharaan selanjutnya adalah pemupukan yang sudah dapat dilakukan sejak tanaman berumur dua minggu berupa 50 kg Urea/ha, disusul pemberian kedua (1 atau 1,5 bulan kemudian) berupa urea sebanyak SO kg/ha dan KCl 20 kg/ha. Dosis dapat berubah sesuai kondisi tanah dan rekomendasi pemupukan yang ada. Cara pemupukan adalah dengan menaburkan pupuk pada alur sedalam 2 cm yang dibuat memanjang berjarak sekitar 5 cm dari alur tanaman. Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pendangiran. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung.

4.Hama dan Penyakit Wortel

Ada beberapa hama yang penting diketahui karena sering menyerang tanaman wortel di Indonesia, di antaranya sebagai berikut. Manggot-manggot (Psila rosae) Umbi wortel yang terserang memperlihatkan gejala kerusakan (berlubang dan membusuk) akibat gigitan pada umbi. Penyebab kerusakan ini adalah sejenis lalat wortel yang disebut manggot-manggot (Psila rosae). Periode aktif perusakan adalah saat larva lalat ini memakan umbi selama 5-7 minggu sebelum berubah menjadi kepompong. Umbi yang telah terserang tidak dapat di perbaiki, sebaiknya dicabut dan dibuang. Pencegahannya, saat tanaman wortel masih muda disiram dengan larutan Polydo120 g dicampur air sebanyak 100 liter. Untuk lebih meyakinkan hasilnya, pemberian Polydol diulangi lagi 10 hari kemudian. Semiaphis dauci Serangan hama ini ditandai dengan terhentinya pertumbuhan, tanaman menjadi kerdil, daun-daun menjadi keriting, dan dapat menyebabkan kematian. Hama ini umumnya menyerang tanaman muda sehingga menyebabkan kerugian besar. Hama perusak ini adalah serangga berwarna abu-abu bernama Semiaphis dauci. Pemberantasan dan pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan Polydol 20 g dicampur air 100 liter. Atau dapat pula menggunakan Metasyttox 50 g dicampur air 100 liter. Penyakit Penyakit tanaman wortel yang dianggap penting antara lain sebagai berikut. Bercak daun cercospora Penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak bulat atau memanjang yang banyak terdapat di pinggir daun sehingga daun mengeriting karena bagian yang terserang tidak sama pertumbuhannya dibanding bagian yang sehat. Penyebab penyakit ini adalah jamur Cercospora carotae (Pass). Penyebarannya dibantu oleh angin. Bagian tanaman yang lebih dahulu terserang adalah daun muda. Pengendaliannya dengan menanam biji yang sehat, menjaga sanitasi, tanaman yang telah terserang dicabut dan dipendam, serta pergiliran tanaman. Cara pengendalian yang lain adalah dengan menyemprotkan fungisida yang mengandung zineb dan maneb, yaitu Velimex 80 WP sebanyak 2-2,5 g/1 dengan volume semprot 400-800 1/ha. Busuk hitam (hawar daun) Gejala penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak kecil berwarna cokelat tua sampai hitam bertepi kuning pada daun. Bercak dapat membesar dan bersatu sehingga mematikan daun-daun (menghitam). Tangkai daun yang terinfeksi menyebabkan terjadinya bercak memanjang berwarna seperti karat. Gejala pada akar baru tampak setelah umbi akar disimpan. Pada akar timbul bercak berbentuk bulat dan tidak teratur, agak mengendap dengan kedalaman sekitar 3 mm. Jaringan yang busuk berwarna hitam kehijauan sampai hitam kelam. Terkadang timbul pula kapang kehitaman pada permukaan bagian yang busuk. Penyebab penyakit ini adalah jamur Alternaria dauci yang semula disebut Macrosporium carotae. Pengendaliannya dengan pergiliran tanaman, sanitasi, penanaman benih yang sehat, dan membersihkan tanaman yang telah terserang (dicabut dan dipendam atau dibakar). Dapat juga digunakan fungisida, misalnya Velimex 80 WP sebanyak 2-2,5 g/1 dengan volume semprot 400-800 1/ha.

5.Panen


Wortel dapat dipanen setelah 100 hari tergantung dari jenisnya. Pemanenan tidak boleh terlambat karena umbi akan semakin mengeras (berkayu) sehingga tidak disukai konsumen. Cara pemanenan dilakukan dengan jalan mencabut umbi beserta akarnya. Untuk memudahkan pencabutan sebaiknya tanah digemburkan dahulu. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi hari agar dapat segera dipasarkan.


Sumber refrensi : Posted by seputar pertanian

TANAMAN STRAWBERRY


Strawberry adalah sejenis tanaman liar yang berasal dari Amerika. Tanaman ini pertama kali di temukan di Chili, sebelum kemudian menyebar ke sluruh pelosok dunia hingga terkenal sampai di Indonesia. Dahulu gambaran tentang buah strawberry hanya ada di buku-buku komik HC Andersen. Tapi sekarang, dengan cara yang sangat sederhana, yaitu bertanam strawberry sendiri, kita sudah bisa mencicipi buah yang memiliki bentuk artistik ini.

Cara budidaya strawberry

1. Pengolahan tanah / Penyiapan Media Tanam

Strawberry dapat di tanam di tanah ataupun di dalam pot atau polibag. Untuk bisa di jadikan sebagai media tanam, tanah yang sudah di campur dengan pupuk kandang harus di haluskan terlebih dahulu. Selain menggunakan pupuk kandang, ada juga penambahan pupuk dasar dan obat tanaman seperti natural Glio yang berfungsi untuk mencegah serangan jamur yang menyebabkan penyakit layu. Setelah itu masukan tanah kedalam polibag atau pot. Jika ingin di tanam di tanah langsung, harus di buat bedengan dan ditutup dengan mulsa untuk mencegah penguapan yang tinggi.

2. Penanaman Bibit Strawberry


Tanaman strawberry berkembang biak dengan akar sulur. Untuk digunakan sebagai bibit, pilih sulur yang telah memiliki akar, lalu potong dan pindahkan kedalam polibag atau lubang tanam yang telah di persiapkan. Usahakan saat memindahkan bibit, perakaran tidak rusak agar tanaman bisa segera beradaptasi.

3. Pemupukan

Pemupukan biasanya di berikan setelah tanaman berumur 1.5 – 2 bulan. Komposisi pupuk yang diberikan biasanya terdiri dari NPK (16:16:16) dengan perbandingan 1 : 4 ( 1kg untuk 40 liter air). Setelah larut sempurna siramkan di samping tanaman sebanyak 300-400 cc/tanaman. Selain itu tambahkan pupuk organik POC NASA dan hormonik sesuai dengan takaran yang ditetapkan.





4. Pengendalian hama dan penyakit


Tanaman strawberry akan mulai berbunga setelah 2 – 3 bulan tanam. Dalam perkembangannya akan banyak penyakit dan hama yang mendekati tanaman ini. Seperti penyakit layu pucuk, hama ulat, hama penggerek bunga, busuk akar, busuk buah, dll. Untuk pencegahan hama gunakan PENTANA + AERO 810 atau Natural BVR. Sedangkan untuk jamur penyebab pembusukan dan layu dapat di cegah dengan menambahkan Natural GLIO saat pengolahan lahan / penyiapan media tanam.

5. Panen

Bunga strawberry akan muncul saat tanaman berumur 2 bulan atau lebih. Ini disebut sebagai buah belajar karena perkembangan buah biasanya tidak optimum. Buah belajar ini sebaiknya di buang dan pangkas. Baru setelah tanaman  berumur 4 bulan mulai diarahkan untuk lebih produktif berbunga dan berbuah. Panen dilakukan jika buah sudah terlihat merah sempurna tapi tidak terlalu tua. Cara panen strawbery yang baik adalah dengan di petik atau digunting pada bagian tangkai buah beserta kelopaknya. Setelah di cuci dan di bersihkan, buah strawberry segar sudah siap di konsumsi.


Sumber refrensi : Posted by seputar pertanian

TANAMAN MENGKUDU



Mengkudu merupakan tanaman tahunan (perenial) yang berbentuk perdu, dengan ketinggian antara 3-8 m. batang tanaman keras dan berkayu yang tumbuh ke atas serta mempunyai banyak percabangan. Cabang-cabang tumbuh mendatar dengan arah keluar kanopi tanaman. Daun termasuk daun tunggal, terdiri atas satu helai daun setiap satu tangkai daun (petiolus). Berbentuk lonjong, dengan ukuran panjang antara 10-40 cm dan lebar antara 15-17 cm, tergantung tingkat kesuburan tanaman. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau mengkilap, sedagkap permukaan bagian bawah berwarna hijau agak pucat. Tangkai daun pendek dan melekat pada batang atau cabang secara berselang-seling atau berpasangan. Semakin subur pertumbuhan tanman, semakin rimbun dan besar ukuran daunnya.

Cara budidaya mengkudu

1. Penyiapan bibit tanaman


Bibit mengkudu dapat diperoleh dari perbanyakan generatif dan vegetatif. Pohon induk harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : memiliki pertumbuhan yang subur dan normal, berumur antara 3-5 tahun, dan produktif berbuah. Secara generatif yaitu dengan menggunakan biji, sedangkan vegetatif dapat dengan menggunakan setek batang atau cabang. Sampai saat ini belum ada data hasil penelitian yang berkaitan dengan teknologi pembibitan tanamn mengkudu. Meskipun demikian, perbanyakan dapat dilakukan dengan pancangkokan batang atau cabang.

2. Penyiapan lahan


Lahan untuk budidaya mengkudu berupa lubang tanam. Ukuran dan jarak lubang tanam sangat bervariasi. Dapat dipilih dari 30cm x 30cm x 30cm; 40cm x 40cm x 40cm atau 60cm x 60cm x 60cm; dengan jarak 2.5m x 2m; 4m x 4m; atau 5m x 5m, tergantung tingkat kesuburan tanah. Lubang tanam dibuat 15 hari sebelum penanaman.

3. Penanaman



Pada saat penanaman dan pengembalian tanah ke dalam lubang, terlebih dulu tanah tersebut dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 20-40 kg/lubang. Penanaman dengan membuang polibag tetapi usahakan agar tanah dalam polibag tidak hancur dan pecah. Setelah penanaman, dilakukan penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah dan mempercepat tanah menempel pada akar mengkudu.

4. Pemeliharaan



Pemeliharaan yang biasa dilkaukan adalah penyiangan dan penggemburan tanah, pengairan, pemupukan, pembentukan pohon dan proteksi tanaman.




5. Pemanenan


Panen pertama dilakukan pada saat tanman berumur 2 tahun. Pembuahan tarjadi secara kontinyu sepanjang tahun. Panen dapat dilakukan sampai 8 kali sebulan, sehingga dalam setahun dapat panen 88 kali.produktivitas buah per pohon adalah 5 kg setiap kali panen. Jika populasi tanaman tiap hektarnya ±400 pohon, maka produksi buah per tahun adalah 176 ton.panen paling baik dilakukan pagi atau sore hari. Panen dilakukandengan petik pilih menggunakan tangan karena buah yang matang rentan rusak dan penyok. Adapun karakteristik buah tua adalah ukurannya maksimum, kulit buah berwarna keputih-putihan dan terdapat benjolan atau bekas kelopak bunga berwarna coklat atau kahitam-hitaman. Penangan pasca penen pun harus sesegera mungkin untuk menghindari kerusakan buah, karena buah tua banyak mengandung air.

Sumber refrensi : Posted by seputar pertanian


TANAMAN MELON


Melon (Cucumis melo L.) tergolong tanaman semusim yang tumbuh merambat berbatang lunak, dari setiap pangkal tangkai daun pada batang utama tumbuh tunas lateral. Pada tunas lateral inilah muncul bunga betina (bakal buah) yang rata-rata mampu menghasilkan 1 – 2 calon buah. Namun tidak semuanya menjadi buah. Calon buah yang tidak sempat diserbuki akan gugur. Untuk itu, kegiatan perempelan tunas lateral harus dilakukan kecuali pada tunas lateral yang bakal buahnya akan dijadikan buah.

Cara budidaya melon

1.Pengelolaan tanah

Tanah atau lahan yang akan ditanami melon diolah kembali setiap pergantian tanaman agar menjadi gembur dan bersih dari gulma. Pengolahan tanah dilakukan dengan cara dibalik agar aerasi tanah berjalan dengan baik dan jamur yang terdapat di dalam tanah mati. Pada saat tanah telah diolah langsung diberi pupuk dasar, yaitu pupuk organik maupun anorganik yang banyak mengandung unsur makro (NPK).

2.Penanaman

Penanaman dilakukan jika bibit telah berumur 9 – 11 hari. Saat tanam yang tepat adalah pada saat musim kemarau. Jarak tanam yang baik adalah 70 X 50 cm atau 70 X 60 cm. Sebelum ditanam lebih dahulu dibuat lubang tanam sedalam + 7 – 9 cm, bersamaan dengan itu dipasang ajir berbentuk segitiga sama sisi.




3.Pemeliharaan

Penyulaman, penyiangan, dan pengairan dilakukan bila diperlukan. Pemupukan pada umur 5 HST diberikan urea dalam bentuk larutan dengan kosentrasi 3 kg/300 liter air. Pupuk ZA + NPK 17 HST dan 50 HST yatiu 2 kg ZA dan 1 kg NPK konsentrasi 3 – 4 kg/200 liter air. Pupuk daun diberikan 7 HST dengan interval 7 – 15 hari sekali, konsentrasi larutan 1 – 2 cc/1 liter air.

Perlakuan khusus tanaman melon adalah pemangkasan tunas dan seleksi buah. Pemangkasan dilakukan pada tunas-tunas baru yaitu tunas 1 – 8. Sedangkan untuk buah dilakukan seleksi dan sisakan 2 – 3 buah.

 4.Hama dan penyakit

Hama yang sering menyerang adalah lalat buah, ulat daun, Aphids, Tungau, Thrips, Oteng-oteng dan cacing tanah. Hama ini dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida, khusus untuk tungau menggunakan akarisida.

Penyakit yang menyerang yaitu Layu bakteri, Phytoptora molonis, Layu fusarium, Gummy stem Blight, busuk daun, embun tepung, virus dan cendawan tanah. Dapat dikendalikan dengan menggunakan fungisida.




5.Panen


Melon dapat dipetik hasilnya umur 65 – 70 Hst. Cara pemetikan dilakukan dengan memotong tangaki buah + 3 cm dari pangkalnya dengan menggunakan gunting pangkas atau pisau yang tajam.


Sumber refrensi : Posted by seputar pertanian


Minggu, 11 Januari 2015

TANAMAN MANGGA




Buah mangga merupakan salah satu komoditi yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Buah yang satu ini memang memiliki pangsa pasar yang stabil sebab mangga memang dikonsumsi sebagai buah meja oleh masyarakat. Selain ditanam di pekarangan rumah warna, buah yang kabarnya berasal dari India ini juga banyak dibudidayakan dalam skala yang lebih besar. Di Indonesia sendiri, sentra budidaya mangga yang ada di Jawa antara lain di Purbolinggo, Cirebon, Indramayu dan masih banyal lagi wilayah lainnya. Tertarik ikut membudidayakan buah mangga? Jika iya, cermati beberapa hal penting berikut ini.

Cara budidaya mangga

1.Bibit mangga

Tanaman mangga bisa diperbanyak melalui 3 cara yakni:
  1. Dengan biji. Sebaiknya pilih biji dari tanaman yang kuat juga sehat. Biji mangga tersebut dikeringkan dan kemudian kulitnya dibuang. Setelah itu biji tersebut disemaikan di sebuah kotak dengan ukuran 100 x 50 x 20 Jarak tanam pada kotak persemaian adalah 10 sampai 20 cm. Biji tersebut ditanam dengan bagian perut mengarah ke bawah agar supaya akarnya tidak menjadi bengkok. Selama proses penyemaian biji tersebut, sebaiknya bbit tidak kekurangan air 
  2. Dengan cara Okulasi. Metode ini dianggap sebagai perbanyakan pohon mangga yang terbaik. Caranya dengan menempelkan tunas dari bagian batang yang buahnya cukup berkualitas ke bagian batang bawah dimana struktur batang akar juga batangnya kuat. Okulasi ini dilakukan sebaiknya di musim kemarau agar bagian yang ditempelkan tersebut tidak membusuk.
  3. Metode Cangkok. Batang yang hendak dicangkok sebaiknya memiliki ukuran diameter 2,5 cm dan merupakan tanaman yang telah berumur minimal 1 tahun. Adapun panjang sayatan cangkokan adalah 5 cm. Sayatan kemudian diberi pupuk kandang dan kemudian dibungkus plastik juga sabut kelapa. 
 gambar:
1. biji mangga
2.okulasi
3.cangkok

2.Persiapan medium tanah


Proses persiapan dimulai dari pembukaan lahan dengan cara membabat tanaman yang kira-kira menghambat atau tidak diperlukan. Misalnya saja rumput dan juga alang-alang. Selanjutnya, tanah dibajak agar bongkahan batu bisa hilang dan tanah jadi lebih gembur. Selanjutnya tanah yang kurang subur dibikinkan pengaturan jarak tanam yang lebih rapat sementara tanah yang subur jarak tanamnya renggang.

3.Proses penanaman

Cara memanamnya dengan menggunting polibag dan memasukkan tanaman beserta tanah dari polybag tersebut. Setelah masuk, timbun sekitar lubang tanam sehingga membentuk guludan. Selanjutnya tekan bagian sekitar batang dan sebaiknya dipasangi kayu penyangga agar tanaman tahan sampai akhirnya akarnya menyatu dengan medium tanam. Selanjutnya, pohon pelindung juga sebaiknya ditanam agar mangga tahan terhadap hembusan aingin. Biasanya yang digunakan oleh petani adalah pohonasam dan juga trembesi.

4.Pemeliharaan tanaman

Proses selanjutnya dalam budidaya mangga adalah langkah pemeliharaan. Pertama, lakukan penyiangan. Singkirkan rerumputan atau gulma agar tidak mengganggu tanaman. Selanjutnya lakukan penggemburan atau pembumbunan. Tanah yang padat dan tidak ditumbuhi rerumputan perlu digemburkan. Lakukan di awal musim penghujan. Apabila bibit dari cangkokan, sebaiknya penggemburan tidak dilakukan sangat dalam. Selanjutnya adalah dengan melakukan perempelan atau pemangkasan. Tujuannya untuk membentuk kanopi sehingga produksi mangga jauh lebih baik. Langkah berikutnya adalah pemupukan. Dua jenis pupuk yang digunakan adalah organik dan an-organik. Proses pemeliharaan selanjutnya adalah peningkatan kuantitas buah. Apabila tanaman mangga telah besar dan berbunga, agar lebih banyak bisa disemprotkan dengan polinatur maru atau juga serbuk sari dan ditambahkan dengan hormon giberelin. Dengan cara ini produksi buah bisa meningkat sampai 1,3%.

5.Panen

Setelah semua serangkaian proses ini dijalankan, maka petani tinggal menunggu waktu panen buah. Mangga dari bibit cangkokan biasanya berbuah di umur 4 tahun, sementara itu dari okulasi di umur 5 sampai 6 tahun. Panen biasanya jatuh di bulan sepetember sampai oktober. Panen dilakukan dengan hati-hati sebab buah tak boleh jatuh, terpotong atau cacat apapun. Hal tersebut akan membuat buah mudah busuk.

Sumber refrensi : Posted by seputar pertanian

TANAMAN LIDAH BUAYA





Lidah buaya adalah tanaman yang mempunyai banyak manfaat, terutama bagi kesehatan manusia, permintaan pun banyak, namun tingkat produksi lidah buaya di Indonesia masih kurang. Oleh karena itu budidaya lidah buaya ini harus ditingkatkan. Untuk meningkatkan produksi lidah buaya, berikut adalah cara budidaya lidah buaya yang baik.

Cara budidaya lidah buaya

1.Penyiapan lahan


Sebelum melakukan budidaya tanaman lidah buaya dilakukan penyiapan lahan untuk budidaya. Lahan disiapkan dalam keadaan telah dibajak dan di gemburkan terlebih dahulu kemudian di buat saluran drinase dan bedengan. Bendengan dibuat dengan ukuran 1 x 2 meter dan tinggi 30-40 cm dan panjang di sesuaikan dengan kondisi lahan.



2.Pembibitan

 
Budidaya tanaman lidah buaya dimulai dengan melakukan pembibitan terlebih dahulu, pembibitan dilakukan cara vegetatif, bibit diambil dari tanaman induk berupa anakan dengan jalan dicongkel dan diusahakan agar akarnya tidak putus. Anakan yang telah di dapatkan ditanam dalam polibag. Lama pembibitan adalah 3-5 bulan.




3.Penanaman
  

Setelah masa pembibitan barulah bisa ditanam diareal pembudidayaan. Bibit tanaman lidah buaya ditanam dalam lubang dengan kedalaman kurang lebih 10 cm. Pada waktu penamanan diusahakan agar tanaman lidah buaya tidak berhimpitan dandaun tidak patah.


4.Pemeliharaan


Pemeliharaan tanaman lidah buaya dilakukan dengan cara memasukan pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 2-5 kg pada waktu 1-2 minggu sebelum ditanam. Kemudian setelah pasca tanam dapat diberikan pupuk Urea dan Furadan.



5.Pemanenan
 
Lidah buaya sudah dapat dipanen pada umur 12-8 bulan setelah tanam. Panen berikutnya dilakukan setiap bulan. Pasca panen, pelepah lidah buaya di bawa ke tempat penyortiran. Setelah di sortir kemudian dibungkus dan selanjutnya dibawa ke tempat pemerosesan lebih lanjut.



Sumber refrensi : Posted by seputar pertanian