tanaman pertanian

tanaman pertanian

Minggu, 11 Januari 2015

TANAMAN KANGKUNG




Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air

Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air (herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar. Memiliki percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya akan merayap (menjalar).

Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Selama fase pertumbuhanya tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama jenis kangkung darat. Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung .

Cara budidaya kangkung

1. Benih


Pembibitan tanaman kangkung darat bisa dikerjakan dengan cara generatif yakni dari biji maupun dengan cara vegetatif dengan stek pucuk batang. Kangkung darat bisa diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar dibutuhkan benihsekitar 10 kg. Varietas yg disarankan yaitu varietas Sutra atau varietas lokal yg sudah menyesuaikan.

2. Persiapan Tempat


Tempat terlebih dulu dicangkul sedalam 20-30 cm agar gembur, kemudian di buat bedengan membujur dari Barat ke Timur supaya memperoleh sinar penuh. Lebar bedengan baiknya yaitu 100 cm, tinggi 30 cm serta panjang sama keadaan tempat. Jarak antar bedengan + 30 cm. Tempat yg asam (pH rendah) kerjakan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomit.

3. Pemupukan

Bedengan diratakan, 3 hari sebelum saat tanam diberikan pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 20. 000 kg/ha atau pupuk kompos organik hasil fermentasi (kotoran ayam yg sudah difermentasi) dengan dosis 4 kg/m2. Untuk starter ditambahkan pupuk anorganik 150 kg/ha Urea (15 gr/m2) pada usia 10 hari sesudah tanam. Supaya pemberian pupuk lebih rata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik lalu diberikan dengan cara larikan disamping barisan tanaman, bila butuh imbuhkan pupuk cair 3 liter/ha (0, 3 ml/m2) pada usia 1 serta 2 minggu sesudah tanam.

4. Penanaman
Biji kangkung darat ditanam di bedengan yg sudah disiapkan. Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm, setiap lubang tanamkan 2 - 5 biji kangkung. Sistem penanaman dikerjakan dengan cara zigzag atau system garitan (baris).




5. Pemeliharaan

Yang butuh di perhatikan yaitu tersedianya air, apabila tak turun hujan mesti dikerjakan penyiraman. Hal-hal lain yaitu pengendalian gulma saat tanaman tetap muda serta melindungi tanaman dari serangan hama serta penyakit.


6. Panen



Panen dikerjakan sesudah berusia + 30 hari sesudah tanam, lewat cara mencabut tanaman hingga akarnya atau memotong di bagian pangkal tanaman lebih kurang 2 cm diatas permukaan tanah.


Sumber refrensi : Posted by seputar pertanian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar