Kangkung merupakan tanaman menetap
yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem
perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat
menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar
pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air
Batang kangkung bulat dan berlubang,
berbuku-buku, banyak mengandung air (herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali
keluar akar. Memiliki percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya
akan merayap (menjalar).
Kangkung memiliki tangkai daun melekat
pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat
tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul,
permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah
berwarna hijau muda. Selama fase pertumbuhanya tanaman kangkung dapat berbunga,
berbuah, dan berbiji terutama jenis kangkung darat. Bentuk bunga kangkung
umumnya berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah
lembayung .
Cara
budidaya kangkung
1.
Benih
Pembibitan tanaman kangkung darat bisa dikerjakan dengan
cara generatif yakni dari biji maupun dengan cara vegetatif dengan stek pucuk
batang. Kangkung darat bisa diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar
dibutuhkan benihsekitar 10 kg. Varietas yg disarankan yaitu varietas Sutra atau
varietas lokal yg sudah menyesuaikan.
2.
Persiapan Tempat
Tempat terlebih dulu dicangkul sedalam 20-30 cm agar gembur,
kemudian di buat bedengan membujur dari Barat ke Timur supaya memperoleh sinar
penuh. Lebar bedengan baiknya yaitu 100 cm, tinggi 30 cm serta panjang sama
keadaan tempat. Jarak antar bedengan + 30 cm. Tempat yg asam (pH rendah)
kerjakan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomit.
3.
Pemupukan
Bedengan diratakan, 3 hari sebelum saat tanam diberikan
pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 20. 000 kg/ha atau pupuk kompos
organik hasil fermentasi (kotoran ayam yg sudah difermentasi) dengan dosis 4
kg/m2. Untuk starter ditambahkan pupuk anorganik 150 kg/ha Urea (15 gr/m2) pada
usia 10 hari sesudah tanam. Supaya pemberian pupuk lebih rata, pupuk Urea
diaduk dengan pupuk organik lalu diberikan dengan cara larikan disamping
barisan tanaman, bila butuh imbuhkan pupuk cair 3 liter/ha (0, 3 ml/m2) pada
usia 1 serta 2 minggu sesudah tanam.
4.
Penanaman
Biji kangkung darat ditanam di bedengan yg sudah disiapkan.
Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm, setiap lubang tanamkan 2 - 5 biji
kangkung. Sistem penanaman dikerjakan dengan cara zigzag atau system garitan
(baris).
5.
Pemeliharaan
Yang butuh di perhatikan yaitu tersedianya air, apabila tak
turun hujan mesti dikerjakan
penyiraman. Hal-hal lain yaitu
pengendalian gulma saat tanaman tetap muda serta melindungi tanaman dari
serangan hama serta penyakit.
6.
Panen
Panen dikerjakan sesudah berusia + 30 hari sesudah tanam,
lewat cara mencabut tanaman hingga akarnya atau memotong di bagian pangkal
tanaman lebih kurang 2 cm diatas permukaan tanah.
Sumber
refrensi : Posted by seputar pertanian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar